Sabtu, 14 Juli 2012

Pada Malam

Jam menunjukkan pukul dua puluh tiga nol nol lebih lima menit,, aku masih belum beranjak di sini sedari sore. Terpaku., malah kini ditambah lagi bebanku harus menjaga buah hatiku yang kini lagi tertidur pulas di kursi sofa tepat di depanku. Sekali-kali mata yang sudah mulai redup seperti cahaya lilin ditengah kegelapan malam, sekilas menatap wajah polos yang tadi siang asyik menghabiskan waktunya bermain. Yaa mamanya belum juga pulang,,lagi menghadiri kondangan di rumah tantenya yang jaraknya lumayan jauh, kasian kalau dia juga harus ikut sementara cuaca saat seperti ini yang selalu diguyuri hujan. Akhirnya aku memutuskan untuk dititipkan ke aku di kantor, alhasil malam ini untuk pertama kalinya aku ditemani buah hatiku yang bontot di kantor malam-malam begini.
Aku sering sekali melihat wajah anak dan istriku dikala mereka sedang tidur, rasanya ada kedamaian terpancar hadir dikeheningan malam. Ada rasa tak percaya, ada rasa bangga, bahwa kini aku sudah menjadi imam, sudah bukan yang dulu lagi, harus ini harus itu..... ahhh! 
Ada sejuta kebahagiaan, ada sejuta rasa yang tak bisa terwakilkan dengan kata-kata untuk melukiskan rasa bahagiaku.
Pada malam,,aku titipkan bahagiaku!
Pada malam dengan sejuta bintangmu,, 
'ku ingin engkau tahu juga bahwa aku saat ini sungguh merasa teramat bahagia,, diberikan keluarga yang lengkap.
Lalu pada siangku... aku harus mengeluh apalagi?
Terima kasih Tuhan engkau telah melengkapi kabahagiaan ini..
Selamat tidur anakku,, selamat bermimpi.. jangan takut karena ada ayah di sini yang selalu menjagamu.

0 komentar:

Posting Komentar

 
;